Dinamika Kebudayaan


A. Pengertian Dinamika Kebudayaan

Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Definisi perubahan (dinamika) kebudayaan menurut para ahli sebagai berikut :

1) John Lewis Gillin dan John Philip Gillin
Kedua ahli sosiologi ini berpendapat bahwa perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup disebabkan oleh prubahan-perubahan kondisi gepgrafis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.2) Selo Soemardjan
Menurut ahli antropologi Indonesia ini, perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

B. Konsep-Konsep dalam Dinamika Kebudayaan

Untuk mempelajari dinamika kebudayaan, Anda perlu mengenal konsep-konsep penting dalam dinamika kebudayaan sebagai berikut :

1) SOSIALISASI
Sosialisasi yaitu suatu proses yang dilakukan seseorang dalam menghayati (mendarahdagingkan-internalize) norma-norma kelompok tempat dia hidup, sehingga timbullah ‘diri’ yang unik. Menurut Peter L. Berger, seorang sosiolog Amerika Serikat, sosialisasi adalah proses yang dilalui seorang anak untuk belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Proses sosialisasi ini berhubungan dengan proses mempelajari kebudayaan dalam sistem sosial tertentu. Menurut Koentjaraningrat, seorang antropolog Indonesia, sosialisasi adalah proses individu mempelajari pola-pola tindakan dalam berinterkasi dengan individu di sekelilingnya yang memiliki bermacam-macam status dan menjalankan berbagai peranan penting.

2) ASISMILASI
Menurut Koentjaraningrat asimilasi adalah bertemunya dua kebudayaan atau lebih sehingga tiap-tiap kebudayaan mengalami perubahan, baik dalam sifat maupun wujud unsur-unsurnya, dan berbaur menjadi satu kebudayaan yang baru.

Secara umum asimilasi membentuk suatu kebudayaan baru yang tidak lagi memiliki ciri kebudayaan yang lama. Apabila orang melakukan asimilasi ke dalam suatu masyarakat, individu itu tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut. Akan tetapi, hal ini tidak semudah yang dibayangkan karena banyak faktor yang memengaruhi proses tersebut.

Faktor-faktor yang mempermudah asimilasi sebagai berikut :
a) Adanya sikap toleransi terhadap kebudayaan lain.
b) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
c) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
d) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
e) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
f) Perkawinan campuran (amalgamation).
g) Adanya musuh dari luar.

Faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi sebagai berikut :
a) Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
b) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
c) Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
d) Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
e) Perbedaan ciri-ciri badaniah seperti warna kulit.
f) In-group feeling (perasaan yang kuat) terhadap budaya kelompoknya.
g) Adanya gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap golongan minoritas.

3) AKULTURASI
Akulturasi adalah suatu bentuk perubahan karena adanya pengaruh dari kebudayaan asing yang lambat laun diterima tanpa kehilangan kebudayaan asli. Proses akulturasi yang berlangsung baik dapat menghasilkan integrasi unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri. Hal tersebut dapat dilihat di Betawi terutama pada kostum tarian Betawi. Pakaian tarian itu mendapat pengaruh dari kebudayaan Cina, seperti warna merah dan bentuk penutup muka. Meskipun demikian, tetap tidak kehilangan kebudayaan aslinya yang masih tetap mempertahankan beberapa bentuk pakaian asli dan menggunakan musik Betawi. Golongan yang paling mudah menerima kebudayaan asing adalah generasi muda.

Berikut ini beberapa proses sosial yang dapat terjadi jika dua kebudayaan saling bertemu :
a) Substitusi
Subtitusi adalah sebuah proses bergantinya suatu unsur budaya dari yang lama menjadi baru karena dipandang lebih baik. Contoh, bergantinya mesin ketik menjadi komputer dan jahit tangan menjadi jahitan mesin.

b) Sinkretisme
Sinkretisme adalah suatu proses bergantinya dua kebudayaan kemudian membentuk suatu sistem dan dapat berjalan seirama dengan baik. Contoh, sinnkretisme di Indonesia adalah upacara grebeg di Yogyakarta. Upacara tersebut diadakan untuk memperingati Maulid Nabi, Idul Fitri, maupun Idul Ad_ha. Upacara tersebut berasal dari budaya Jawa di Yogyakarta yang dipraktekkan oleh Sultan Agung. Beliau membuat gunungan yang berisi sayuran dan lain-lain dalam rangka memperingati ritual dalam agama Islam.

c) Adisi
Adisi adalah suatu bentuk penambahan unsur kebudayaan yang baru, tetapi masih menggunakan unsur kebudayaan yang lama karena dipandang masih memiliki nilai lebih. Contoh, penggunaan mobil angkutan kota, tetapi keberadaan delman masih tetap dipertahankan.

d) Dekulturasi
Dekulturasi adalah suatu penghilangan unsur budaya lama dan menggantinya dengan unsur budaya baru. COntoh, kita tidak lagi menggunakan floopy disk untuk menyimpan data, tetapi menggantinya dengan flash disk.

e) Originasi
Originasi adalah proses masuknya unrut kebudayaan baru yang sebelumnya tidak dikenal dan mampu mengubah perilaku penerima unsur kebudayaan yang baru tersebut. Contohnya, masukknya handphone ke Indonesia. Perilaku masyarakat berubah setelah handphone masuk. Ketergantungan terhadap benda tersebut kini sangat tinggi.

f) Rejection
Rejection adalah bentuk penolakan terhadap unsur kebudayaan asing yang masuk karena dipandang dapat menimbulkan dampak negatif. Contohnya, pakaian mini atau yang menampakkan bagian tubuh yang seharusnya tidak terlihat.

4) DIFUSI
Difusi merupakan penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang terjadi melalui pertemuan antara individu dlam suatu kelompok dengan individu dalam kelompok lainnya. Jenis difusi menurut cara berlangsungnya sebagai berikut :
a) Symbiotic adalah pertemuan antara individu dari satu masyarakat lain, tanpa mengubah kebudayaan masing-masing.
b) Penetration pasifique adalah masuknya kebudayaan asing dengan cara damai dan tidak disengaja serta tanpa paksaan. Prosesnya dapat berjalan secara timbal balik maupun sepihak, misalnya penyebaran agama Hindu dan Islam di Indonesia yang memperkaya kebudayaan Indonesia.
c) Penetration violente adalah masuknya kebudayaan asing dengan cara paksaan. Cara paksaan tersebut dapat berupa penjajahan/peperangan. Negara yang menang memaksakan kebudayaan kepada negara yang kalah.

Unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan, peralatan-peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan bermanfaat seperti komputer, handphone, dan mobil. Unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup. Contohnya, komunisme, kapitalisme, dan liberalisme.

5) INOVASI, DISCOVERY, DAN INVENTION
ketiga istilah tersebut berkaitan dengan penemuan teknologi baru. Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, modal, pengaturan tenaga kerja, penggunaan teknologi, sistem produksi, maupun produk baru yang didapat melalui proses discovery dan invention.

Discovery adalah penemuan suatu unsur kebudayaan baru baik, berupa alat baru maupun ide yang diciptakan individu atau kelompok dalam masyarakat. Discovery kemudian berkembang menjadi invention. Perkembangan tersebut terjadi jika masyarakat telah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan tersebut.

Menurut Koentjaraningrat, ada tiga faktor yang mendorong seseorang melakukan dan mengembangkan penemuan baru. Ketiga faktor tersebut sebagai berikut :
1) Kesadaran para anggota masyarakat akan kekurangan dalam unsur kebudayaannya.
2) Mutu dari keahlian kebudayaan.
3) Sistem perangsang bagi aktivitas mencipta atau menemukan dalam masyarakat.

Tinggalkan komentar